Monday, December 10, 2012

Bump and Run Reversal

Traders, pada saat anda sedang membuat garis trend, kadangkala akan menghadapi suatu pola chart dimana pergerakan harga mencuat keatas bila sedang uptrend atau menukik kebawah manakala downtrend. Tidak beberapa lama kemudian, pergerakan ini akan turun kembali, seperti contoh gambar top bump and run reversal chart dibawah ini.



















Nah, menurut seorang analis chart yaitu Thomas Bulkowski, formasi seperti ini disebut Bump and Run Reversal (BARR), dan dikenalkan pada bulan Jun 1997.

Bump and Reversal ini disebabkan oleh tindakan spekulativ yang berlebihan sehingga meningkatkan volume dan pergerakan harga. Bulkowski juga mengidentifikasi ada beberapa phase didalam formasi pola chart ini, a.l:

1. Lead-in phase: Phase ini adalah phase basic trend, dalam phase ini pergerakan harga bergerak normal, garis support trend line normal. Sudut trend dari garis horizontal tidak terlalu tajam, sekitar 30 - 40 derajat.

2. Bump-phase: Phase ini membentuk kenaikan atau penurunan tajam dari garis lead-in, derajat kenaikan/penurunan bisa sampai 45-60 derajat dari garis horizontal. Anda tidak perlu mengukurnya, kita lihat saja perbedaannya. Jika menggunakan indicator Volume, terlihat volume transaksi menunjukkan peningkatan drastis.

3. Bump validity: Bump phase karena disebabkan oleh tindakan spekulan, maka kejadian ini tak akan berlangsung lama menuju top dari bump kemudian menurun lagi.

4. Bump rollover: Setelah tindakan spekulan ini selesai, harga kembali normal dan naik/turun sesuai trend, biasanya akan terbentuk double top, triple top atau head and shoulder lalu mulai menyentuh kembali ke garis lead-in.

5. Run phase: Run phase dimulai ketika garis support trendline ditembus oleh candlestick, harga biasanya mengalami pullback memantul ketika menyentuh garis lead-in ini, kemudian berbalik dan menembusnya. Garis yang tadinya menjadi support berubah menjadi resistant.

Kejadian Bump and Run Reversal ini biasanya terjadi pada TF1H keatas.

Ini gambar untuk bottom Bump and Run reversal.





















Selamat bertrading.

Thursday, December 6, 2012

Higher High Lower Low

Coba lihat chart dibawah ini:














Secara kasat mata, anda akan melihat trend sedang turun (downward trend), turunnya tidak linear lurus tetapi ada zigzag. Ada serangkaian seri dari lower highs (H1, H2, H3, dst) dan lower lows (L1, L2, L3, dst). Kita perjelas dengan gambar dibawah.













Begitu pula ketika trend sedang naik (upward trend), maka anda akan melihat serangkaian seri dari higher highs dan higher lows. Kita lihat gambar dibawah ini.










Dari gambar-gambar chart diatas, bisa kita tarik garis trend dan garis untuk Start Open Posisition. Saya beri contoh dengan gambar dibawah.

















Dibawah ini salah satu contoh cara melakukan trading dengan menggunakan bantuan stochastic oscillator, garis-garis support and resistant yang bisa dipakai untuk entry dan trailing stop loss secara manual.

















Selamat bertrading.

Rgds,
Ari Haryana