Saturday, July 21, 2012

Trading dengan bantuan indicator Stochastic

Traders,
Selain memakai indicator MACD, saya juga menggunakan indicator Stochastic.

Stochastic adalah momentum indicator yang terdiri dari dua line %K sebagai fast line dan %D sebagai slow line. Stochastic diplot didalam scala 1 - 100. Dan kita bisa membuat level tambahan sebagai signal oversold dan overbought.

Mari kita lanjut dengan penjelasan methode trading dengan indicator osilator Stochastic ini.

Methode 1: Momentum Trading dengan melihat crossover dua line.
- pada saat line %K yang berada diatas memotong line %D yang berada dibawahnya, trader dapat entry sell.
- pada saat line %K yang berada dibawah memotong line %D yang berada diatasnya, trader dapat entry buy.

Untuk signal yang sensitive, stochastic dapat disetting dengan parameter 5,3,3.


















Methode 2: Trading dengan melihat kondisi oversold dan overbought.
Stochastic indicator parameter dapat ditambahkan level untuk menunjukkan kondisi oversold - overbought. Biasanya menggunakan level 20% untuk garis zona oversold dan level 80% untuk garis zona overbouht. Rulenya adalah ketika kedua garis sudah menembus zona oversold atau overbought dan hendak keluar dari zona tersebut barulah trader melakukan action buy or sell. Untuk parameter biasanya disetting lebih besar yaitu 14,3,3.
















Sebenarnya masih ada 1 methode lagi untuk trading dengan menggunakan indicator Stochastic ini,  yaitu methode stochastic divergence, namun karena saya sudah menggunakan MACD untuk melihat divergence ini, maka saya tidak gunakan.

Cara trading dengan bantuan indicator MACD

Traders,
Indicator MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator yang cocok untuk swing trading. Penciptanya adalah seorang analis saham di New York bernama Gerald Apple.

Fungsi indicator MACD adalah untuk:
1. Memberitahu trend.
2. Entry dan Exit Trading dengan crossover.
3. Memberi tahu divergence.

MACD line terdiri dari:
1. Exponential Moving Average.
2. Histogram.

Dengan standard setting 12,26,9 artinya sbb.:
1. MACD line 12EMA dan 26EMA.
2. MACD Signal line 9EMA.
3. MACD histogram (MACD line - Signal line).

Perhatikan EMA12 dan EMA26 dengan MACD dalam gambar dibawah ini:



















Titik crossover EMA12 dan EMA26 adalah titik tembus MACD blue line dgn garis level 0, jika line biru berada dibawah level 0 artinya sedang downtrend, jika berada diatas level 0 artinya sedang uptrend.
Crossover antara Trigger line dan MACD line adalah signal untuk entry ataupun exit.

MACD adalah tipe trend indicator, jadi sebaiknya dipakai pada pada timeframe panjang atau TF H1 keatas.

Saya kira dengan penjelasan diatas, para trader dapat memahami cara penggunaan MACD indicator.

Selamat bertrading.